ANTARA SEMUA PERTIMBANGAN YANG KITA BUAT DALAM KEHIDUPAN, TIADA YANG SEPENTING PERTIMBANGAN YANG KITA BUAT TERHADAP DIRI KITA SENDIRI

Tuesday, February 10, 2009

Nenek Bucu

Nenek Bucu di rumah sakit. Menurut doktornya, asmanya sudah semakin teruk hingga perlu dipasangkan salur oksigen. Sudah beberapa hari dia tidak bercakap dan seperti orang koma. Dikira sudah menjelang ajal. Anaknya memanggil seorang Mud'hin (tukang doa) agar didoakan. Sedang asyik Pak Mud'hin berdoa, tiba-tiba muka nenek bertukar menjadi biru seolah-olah tidak boleh bernafas. Tanganya menggigil. Dengan menggunakan bahasa isyarat nenek Bucu minta diambilkan kertas dan pensil. Sisa-sisa tenaga yang ada digunakan oleh nenek Bucu untuk menulis sesuatu dan memberi kertas tersebut kepada Pak Mud'hin.
Sambil terus berdoa Pak Mud'hin langsung menyimpan kertas tersebut tanpa membacanya kerana fikiranya dia tidak sanggup membaca surat wasiat tersebut di depan Bucu. Tak lama kemudian nenek Bucu meninggal dunia. Pada hari ketujuh meninggalnya nenek Bucu. Pak Mudhin diundang untuk datang ke rumah Bucu.
Selesai memimpin doa, Pak Mudhin berbicara, " Saudara saudara sekalian, ini ada surat wasiat dari almarhum nenek Bucu yang belum semapt saya sampaikan, yang saya pasti nasehat untuk anak cucunya semua. Mari kita sama-sama membacanya.
Pak Mudhin membaca wasiat tersebut yang ternyata berbunyi :

"Mudhin jangan berdiri di situ.....! jangan pijak saluran oksigen aku....!"

No comments:

Post a Comment